Pengobatan Medis
Yang dimaksud pengobatan medis adalah pengobatan dengan disiplin kedokteran. Obat medis dapat dibagi dalam beberapa golongan:
SULFONILUREA Golongan ini dapat menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi dengan cara merangsang keluarnya insulin dari sel b Pankreas. Dengan demikian bila pankreas sudah rusak dan tidak dapat memproduksi insulin lagi maka obat ini tidak dapat digunakan. Karena itu obat ini tidak berguna bagi penderita diabetes millitus tipe I. Namun, akan berkhasiat bila diberikan pada pasien diabetes millitus tipe II yang mempunyai berat badan normal.Penggunaan obat golongan sulfonilurea pada yang gemuk dan obesitas harus hati-hati. Karena mungkin kadar insulin dalam darah sudah tinggi (hiperinsulinemia). Hanya saja insulin yang ada tidak dapat bekerja secara efektif. Pada penderita diabetes mellitus dengan obesitas, pemberian obat golongan ini akan memacu pankreas mengeluarkan insulin lebih banyak lagi. Akibatnya keadaan hiperinsulmnemia menjadi lebih tinggi. Ini berbahaya karena dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
BIGUANID Obat golongan biguanid bekerja dengan cara meningkatkan kepekaan tubuh terhadap insulin yang diproduksi oleh tubuh sendiri. Obat ini tidak merangsang peningkatan produksi insulin sehingga pemakaian tunggal tidak menyebabkan hipoglikemia.Obat golongan biguanid dianjurkan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes mellitus dengan obesitas (BBR> 120%). Untuk penderita diabetes mellitus yang gemuk (BBR> 110%) pemakaiannya dapat dikombinasikan dengan obat golongan sulfonilunea.Efek samping yang sering terjadi dari pemakaian obat golongan biguanid adalah gangguan saluran cerna pada hari-hari pertama pengobatan. Untuk menghindarinya, disarankan dengan dosis rendah dan diminum saat makan atau sesaat sebelum makan. Wanita hamil dan menyusui tidak dianjurkan memakai obat golongan ini.
ACARBOSE Acarbose bekerja dengan cara memperlambat proses pencernaan karbohidrat menjadi glukosa. Dengan demikian kadar glukosa darah setelah makan tidak meningkat tajam. Sisa karbohidrat yang tidak tercerna akan dimanfaatkan oleh bakteri di usus besar, dan ini menyebabkan perut menjadi kembung, sering buang angin, diare, dan sakit perut.Pemakaian obat ini bisa dikombinasi dengan obat golongan sulfonilurea atau insulin, tetapi bila terjadi efek hipoglikemia hanya dapat diatasi dengan gula murni yaitu glukosa atau dextrose. Gula pasir tidak bermanfaat.Acarbose hanya mempengaruhi kadar gula darah sewaktu makan dan tidak mempengaruhi setelah itu. Obat ini tidak diberikan pada penderita dengan usia kurang dan 18 tahun, gangguan pencernaan kronis, maupun wanita hamil dan menyusui. Acarbose efektif pada pasien yang banyak makan karbohidrat dan kadar gula darah puasa lebih dari 180 mg/dl.
Olahraga bagi penderita diabetes tidak perlu ber jam-jam. Cukup dilakukan secara rutin dalam 30 menit selama 5-7 hari dalam seminggu.mulailah dengan 10 menit petama kemudian tiap minggu ditingkatkan 5 menit dan akhrinya mencapai 30 menit. dikutip dari http://.id.shvoong.com/macam-macam penyakit/diabetes.
INSULIN Insulin diinjeksikan sebagai obat untuk menutupi kekurangan insulin tubuh (endogen) karena kelenjar sel b pankreas tidak dapat mencukupi kebutuhan yang ada. Pengobatan dengan insulin berdasarkan kondisi masing-masing penderita dan hanya dokter yang berkompeten memilih jenis serta dosisnya. Untuk itu insulin digunakan pada pasien diabetes millitus tipe I. Penderita golongan ini harus mampu meyuntik insulin sendiri.
Untuk sebagian penderita diabetes millitus tipe II, juga membutuhkan pemakaian insulin. Indikasi berikut menunjukkan bahwa penderita perlu menggunakan insulin.
· Kencing manis dengan komplikasi akut seperti misalnya ganggren.
· Ketoasidosis dan koma lain pada penderita.
· Kencing manis pada kehamilan yang tidak terkendali dengan perencanaan makan.
· Berat badan penderita menurun cepat.
· Penyakit diabetes mellitus yang tidak berhasil dikelola dengan tablet hipoglikemik dosis maksimal.
· Penyakit disertai gangguan fungsi hati dan ginjal yang berat.
Insulin yang memiliki daya kerja 24 jam (Long acting insuline).
Ada berbagai jenis insulin, yaitu Insulin Kerja Cepat (Short acting insuline), Insulin Kerja Sedang (Intermediate acting insuline) dan Insulin Premiks (Premixing insuline) yang merupakan campuran Short acting insuline dan Intermediate acting insuline. Ada juga insulin yang memiliki daya kerja 24 jam (Long acting insuline).
Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional, pengobatan dengan menggunakan bahan dari tanaman berkhasiat obat sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Secara umum paham ini disebut herbalisme, yaitu satu usaha memperbaiki fungsi tubuh dengan menggunakan bahan tumbuh-tumbuhan, baik berasal dari satu tumbuhan ataupun dari ramuan beberapa tumbuhan. Dalam herbalisme ada prinsip dasar, yaitu menggunakan tumbuhan secara utuh. Jadi bukan mengambil zat yang bermanfaat untuk penyakit tertentu saja atau bahkan meggunakan campuran-campuran bahan sintetik. Pembuatan obat tradisional ini cukup sederhana, sehingga siapa saja yang mau mempelajarinya tentu dapat mengolahnya.
http://naturindonesia.com/diabetes-militus/pengobatan-dm.html
OLAHRAGA YG COCOK UNTUK PEDERITA DIABETES
Menurut Dr.Irfanuddin SpKO menyarankan penderita diabetes menghindari olahraga yang mengundang resiko cidera, seperti angkat beban. Olah raga yang disarankan bagi penderita diabetes ada empat jenis:
1. Jogging
2. Jalan kaki
3. Senam
4. Renang
Selain dari olahraga tersebut penderita diabetes tak disarankan melakukannya. Umumnya penderita diabetes juga disarankan melakukan olahraga seperti senam kaki atau senam khusus yang diberi nama senam sepuluh menit.pada intinya olahraga yang aman bagi penderita diabetes adalah olahraga yang sifatnya aerobik.
Pasien diabetes dianjurkan mengecek kondisinya sebelum berolahraga. Terutama untuk mengetahui kondisi kadar gula darah si penderita. Penderita yang kadar gula darahnya sedang melonjak tinggi, hingga 300ml/dl, dianjurkan untuk tak melakukan olahraga dulu, jika hal ini dilanggar akan menimbulkan reaksi hormonal yang justru bisa menekan produksi insulin, maka dapat kita bayangkan akibatnya yang akan terjadi gula darah bukannya menurun malah sebaliknya gula dara melonjak naik.
Karena itu, umumnya penderita diabetes disarankan untuk mengontrol kondisi gula darah mereka sebelum, sedang serta setelah melakukan olahraga. Karena, aktivitas tersebut bisa membawa pengaruh terhadap kondisi gula darah penderita diabetes, hingga 24 jam sesudahnya. Pada umumnya risiko akibat olahraga ini sering terjadi pada penderita diabetes diatas 50 tahun . “dikutip dari
www.hidupbersamadiabetes.com/olahraga-yang-cocok-bagi-penderita-diabetes”.