Selamat Datang di Blog Kami - "Mari Kita Ciptakan Hidup Bersahabat dengan Diabetes Melitus Melalui Pola Hidup Sehat" - Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Selasa, 06 November 2012

Diabetes Pada Kehamilan

Apakah gestational diabetes itu?

Ada, jenis diabetes lain selain tipe 1 dan tipe 2 yaitu diabetes pada kehamilan yang disebut gestational diabetes. Wanita penderitanya umumnya bukan pengidap diabetes sebelum hamil. Biasanya baru diketahui pada usia kehamilan bulan keempat ke atas. Setelah persalinan, umumnya glukosa darah akan kembali normal. Namun lebih dari 50% wanita hamil dengan gestational diabetes, di kemudian hari mengidap diabetes tipe 2 jika tidak waspada menjaga diri.

Di Amerika 4% wanita hamil menderita gestational diabetes, yaitu sekitar 135.000 orang setiap tahun. Penyebab pastinya, tidak diketahui. Namun para peneliti di Amerika mencoba memperkirakan penyebabnya. Sebagaimana diketahui, janin dihidupi oleh plasenta. la bisa hidup dan berkembang dari kiriman makanan dari tubuh ibunya lewat plasenta. Hormon yang terkirim lewat plasenta membuat janin berkembang semakin besar. Tetapi, menurut para peneliti, hormon tersebut juga menghambat kerja insulin dalam tubuh ibunya.Kondisi ini disebut resistensi insulin. Resistensi insulin menyulitkan tubuh sang ibu untuk menggunakan insulin. Akibatnya kadar gula dalam darah sang ibu meningkat.

Gestational diabetes dimulai ketika tubuh tidak mampu memproduksi dan menggunakan insulin yang dibutuh-kan dalam proses kehamilan. Tanpa cukup insulin, glu­kosa tidak bisa memasuki sel dan tetap berada dalam peredaran darah. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang tinggi yang disebut hiperglikemia.

Walau gestational diabetes hanya terjadi pada 2—5% kehamilan, namun para ibu tersebut sebaiknya waspada untuk selalu mengontrol gula darahnya agar tidak terjadi komplikasi-komplikasi.

Meskipun bayi yang dilahirkan dari ibu yang meng­idap diabetes tidak mengalami cedera, namun bisa dilihat bahwa bayi tersebut mempunyai berat badan lebih tinggi dari rata-rata bayi yang baru lahir.

Namun perlu diperhatikan, kondisi gestational diabetes yang tidak terkontrol memang bisa mencederai janin. Ibu yang mengidap gestational diabetes, pankreasnya bekerja keras memproduksi insulin, namun insulin tersebut tetap tidak mampu menurunkan kadar gula darah sang ibu. Meskipun insulin tidak dapat melewati plasenta, glukosa dan nutrisi lainnya tetap bisa melewatinya. Dengan demikian, gula darah yang berlebihan tersebut akan menembus plasenta menyebabkan kadar gula darah janin tinggi. Ini menyebabkan pankreas janin bekerja keras memproduksi insulin untuk mengurangi kadar gula dalam darahnya. Untuk itu janin membutuhkan energi ekstra yang didapatnya dari kiriman lemak. Ini menyebabkan kondisi yang disebut macrosomia atau fat baby yaitu berat tubuh bayi ketika dilahirkan lebih berat atau lebih gemuk dari bayi umumnya.

Bayi yang dilahirkan dengan berat badan berlebih, mempunyai masalah kesehatan tersendiri, salah satunya adalah cedera pada bahu ketika proses kelahiran. Selain itu, bayi tersebut yang lahir dengan kadar insulin tinggi, menekan kadar gula darah menjadi sangat rendah saat dilahirkan. Akibatnya, berisiko mengidap masalah pernapasan.

Bayi yang dilahirkan dengan kadar insulin tinggi, berisiko tumbuh menjadi anak/dewasa yang menderita obesitas. Sedangkan ibunya berisiko menderita diabetes tipe 2, walau setelah melahirkan kadar gulanya menurun menjadi normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar